Rabu, 18 Mei 2011

Pelanggan Produk KFC


KFC merupakan restoran cepat saji franchise yang hak eksklusif waralabanya dipegang oleh PT.Fast Food Indonesia. KFC menjadi pemimpin pasar restoran cepat saji yang dominan di Indonesia selama 20 tahun sejak tahun 1979. KFC menspesialisasikan pada menu ayam goreng dan memposisikan dirinya sebagai ‘Jagonya ayam’.
Segmen KFC adalah keluarga segala usia dengan pengeluaran diatas Rp.500.000 tiap bulannya dan target fokusnya adalah anak-anak usia 3 s/d 14 tahun.
KFC  juga melakukan segmentasi produknya berdasarkan variabel demografi, yaitu umur konsumen. Produk KFC terdiri dari berbagai paket, dimulai dari paket untuk anak - anak (Chaki), paket untuk remaja (Kombo, Goceng, dan Attack), paket untuk dewasa (Kombo, Goceng, Attack, dan Fresh 'n Lite). Selain itu KFC j,rga menyediakan produk non-paket yang ditujukan untuk semua usia. Segmentasi yang dilakukan oleh KFC terhadap produknya dan perbedaan umur konsumen ini telah sesuai dengan apa yang diharapkan
KFC kini merupakan market leader dari restoran fast-food di Indonesia. Salah satu kunci sukses KFC berasal dari strategi pemasaran dimana mereka memanfaatkan elemen musik dalam memperkuat brand di mata target pasarnya. 

Strategi Pemasaran Produk KFC

KFC kini merupakan market leader dari restoran fast-food di Indonesia. Salah satu kunci sukses KFC berasal dari strategi pemasaran dimana mereka memanfaatkan elemen musik dalam memperkuat brand di mata target pasarnya.
KFC cukup jeli dalam memahami perilaku target pasarnya, yang sebagian besar adalah anak muda. Anak muda sekitar usia SMU biasanya sedang senang-senangnya bermusik ataupun menikmati musik. Biasanya, mereka selalu update terhadap perkembangan terbaru di kancah musik Indonesia maupun dunia.
Target pasar inilah yang berusaha dirangkul oleh KFC dengan melakukan strategi pemasaran melalui musik. KFC membentuk KFC Music Factory dimana KFC mengorbitkan artis atau band indie yang potensial untuk berbicara di kancah musik Indonesia. Hingga kini, KFC sudah mengeluarkan 3 album kompilasi KFC Music Hitlist 1-3 yang merupakan album kompilasi dari musisi-musisi jebolan KFC Music Factory seperti antara lain BONUS, Pixel, Antique, Juliette, dan lainnya. Bahkan, KFC Music Factory juga berhasil menelurkan album solo artis yang direspon cukup bagus oleh pasar, antara lain Juliette, Antique, hingga BONUS.
Strategi yang digunakan KFC dalam memasarkan artis-artis mereka adalah dengan memasangkan lagu dan video klip musik-musik tersebut di gerai KFC. Sehingga, selama konsumen makan di gerai KFC, maka mereka akan dihibur oleh musik tersebut. Jika seandainya mereka menyukainya, maka mereka bisa langsung memesan album tersebut di kasir. Bahkan, ketika konsumen tiba di kasir, mereka juga sudah ditawari untuk membeli album KFC tersebut.
Strategi ini sangat tepat bagi KFC yang menyasar anak muda, karena mereka cenderung lebih terbuka terhadap perkembangan musik terkini di tanah air. Selalu update terhadap musik-musik terbaru menjadi suatu keharusan dalam pergaulan mereka. Strategi ini tentunya memperkuat brand KFC, karena ketika mendengarkan musik dari artis-artis tersebut, maka mereka langsung akan teringat pada KFC. Begitu pula dalam event-event dimanapun, band-band jebolan KFC juga harus membawakan pesan sponsor.
Sementara itu, bagi musisi yang terlibat, kerjasama ini juga menguntungkan. Karena dengan bergabung dengan KFC, kini mereka sama saja dengan memiliki label. Bahkan, promosinya dijamin luas karena KFC mempunyai ratusan gerai di seluruh Indonesia. Selain itu, KFC juga sering menyelenggarakan event-event yang biasanya diselenggarakan di sekolah menengah di seluruh Indonesia. Jadi, promosinya semakin kuat. Misalnya, anak SMU yang menyukai lagu yang dibawakan band ketika manggung di sekolahnya, kemudian bisa langsung membeli album di KFC. Kepopuleran band-band jebolan KFC ini terbukti dengan seringnya lagu mereka diputar di radio hingga banyaknya pengamen jalanan yang kini menyanyikan lagu-lagu mereka.
Untuk memperkuat loyalitas pelanggan, KFC juga membangun sebuah komunitas, yakni Music Hitter, yakni bagi mereka yang sudah membeli album KFC. Anggota yang tergabung maka bisa memperoleh berbagai benefit, antara lain FREE produk KFC Goceng, diskon CD, diskon merchandise, dan lainnya.
Model bisnis yang dilakukan oleh KFC Indonesia ini berhasil menghasilkan kinerja yang memuaskan bagi PT Fast Food Indonesia, yang merupakan pemilik waralaba KFC di Indonesia. Penjualan PT Fast Food Indonesia tercatat menguat 31%, sementara laba bersihnya juga menanjak 33%. Kinerja KFC ini disebut-sebut masuk dalam lima terbaik pertumbuhan KFC di dunia. Bahkan, strategi ini kabarnya juga direspon positif oleh Yum! Brands International di AS dan bakal segera diterapkan oleh KFC Internasional lainnya

Produk KFC

PT Fastfood Indonesia Tbk.  adalah pemilik tunggal waralaba KFC di Indonesia, didirikan oleh Gelael Group pada tahun 1978  sebagai pihak pertama yang memperoleh waralaba KFC untuk Indonesia. Perseroan mengawali operasi restoran pertamanya pada bulan Oktober 1979 di Jalan  Melawai, Jakarta, dan telah memperoleh sukses. Kesuksesan outlet ini kemudian diikuti dengan pembukaan outlet-outlet selanjutnya di Jakarta dan perluasan area cakupan  hingga  ke  kota-kota  besar  lain di  Indonesia,  antara lain Bandung,  Semarang, Surabaya,  Medan,  Makassar,  dan  Manado.  Keberhasilan  yang  terus  diraih  dalam pengembangan merek menjadikan KFC sebagai bisnis waralaba cepat saji yang dikenal luas dan dominan di Indonesia.
Bergabungnya Salim Group sebagai pemegang saham utama telah meningkatkan pengembangan Perseroan pada tahun 1990, dan pada tahun 1993 terdaftar sebagai emiten di Bursa Efek Jakarta sebagai langkah untuk semakin mendorong pertumbuhannya.  Kepemilikan saham mayoritas pada saat ini adalah 79,6% dengan pendistribusian 43,8% kepada PT Gelael Pratama dari Gelael Group, dan  35,8% kepada PT Megah Eraraharja dari Salim Group;
sementara saham minoritas (20,4%) didistribusikan kepada Publik dan Koperasi. Perseroan memperoleh hak waralaba KFC dari Yum! Restaurants International (YRI), sebuah badan usaha milik Yum! Brands Inc., yaitu sebuah perusahaan publik di Amerika Serikat yang juga pemilik waralaba dari empat merek ternama lainnya, yakni Pizza Hut, Taco Bell, A&W, dan Long John Silvers. Lima merek yang bernaung dibawah satu kepemilikan yang sama ini telah memproklamirkan Yum! Group sebagai fast food chain terbesar dan terbaik di dunia  dalam  memberikan  berbagai  pilihan  restoran  ternama,  sehingga  memastikan kepemimpinannya dalam bisnis multi-branding. Untuk kategori produk daging ayam cepat saji, KFC tak terkalahkan.
Memasuki  28 tahun keberhasilan Perseroan dalam membangun pertumbuhannya, posisi  KFC  sebagai  pemimpin  pasar  restoran  cepat  saji  tidak  diragukan  lagi.  Untuk mempertahankan kepemimpinan, Perseroan terus memperluas area cakupan restorannya dan
hadir  di  berbagai  kota  kabupaten  tanpa  mengabaikan  persaingan  ketat  di kota-kota metropolitan.  Perseroan  baru saja meresmikan  pembukaan outlet  KFC yang  ke 300  di Cireundeu pada bulan Oktober 2007, bertepatan pada bulan yang sama ulang tahun KFC Indonesia yang ke 28. Perseroan mengakhiri tahun 2007 dengan total 307 outlet termasuk mobile catering, yang tersebar di 78 kota di seluruh Indonesia, mempekerjakan total 11.835 karyawan dengan hasil penjualan tahunan di atas Rp. 1,590 triliun.
Produk unggulan Perseroan,  Colonel’s Original  Recipe dan Hot  & Crispy,  tetap merupakan ayam goreng paling lezat berdasarkan berbagai survei konsumen di Indonesia. Sebagai produk unggulan lainnya, dalam beberapa tahun ini Perseroan juga menawarkan Colonel Burger, Crispy Strips, Twister, dan yang baru-baru ini diluncurkan, Colonel Yakiniku. Selain produk-produk unggulan ini, KFC juga memenuhi selera lokal dengan menu pilihan lain seperti Perkedel, Nasi, Salad, dan Sup KFC. Untuk memberikan produk bernilai tambah kepada konsumen, berbagai menu kombinasi hemat dan bermutu seperti Super Panas dan
KFC Attack terus ditawarkan. Perseroan juga meluncurkan ‘Goceng’, yakni beberapa varian menu seharga Rp. 5.000, untuk semakin menghadirkan penawaran bernilai tambah kepada konsumen dan memberikan sesuatu yang berbeda dari merek KFC.
Perseroan senantiasa memonitor posisi pasar dan nilai KFC secara keseluruhan, mengevaluasi berbagai masukan dari konsumen untuk meningkatkan kualitas produk, layanan, dan fasilitas yang tersedia di KFC. Semua informasi ini diperoleh melalui survei rutin yang disebut Brand Image Tracking Study (BITS) dan CHAMPS Management System (CMS), yang dilakukan oleh perusahaan survei independen. BITS adalah survei untuk mengetahui persepsi konsumen dan brand image KFC sebagai acuan dari merek utama lainnya di bisnis restoran
cepat saji. Hasil dari BITS menunjukkan bahwa KFC secara konsisten masih menempati posisi tertinggi di benak konsumen untuk ‘Top of Mind Awareness’, dibandingkan dengan merek utama lainnya. CMS adalah survei untuk menilai langsung kualitas produk, layanan, dan fasilitas yang tersedia di KFC, dibandingkan dengan yang diharapkan.
Produk-produk kfc adalah :
Produk, Colonel’s Original Recipe dan Hot & Crispy Chicken, tetap merupakan ayam goreng paling lezat menurut berbagai survey konsumen di Indonesia. Dapat dipahami jika produk unggulan KFC berkualitas tinggi ini dapat diterima baik di Indonesia, sebuah negara dengan konsumsi daging ayam jauh lebih tinggi daripada daging jenis lain. Selain menyajikan produk unggulannya, KFC juga memenuhi selera konsumen lokal dengan menawarkan menu pilihan seperti Perkedel, Nasi, Salad dan Jagung Manis, serta produk lain-lain seperti Crispy Strips, Twister, dan Spaghetti, yang diterima dengan sangat baik oleh pasar kita. Untuk memberikan nilai tambah kepada konsumen, menu kombinasi hemat dan bermutu seperti KFC Attack dan Super Panas senantiasa ditawarkan. Pengembangan brand melalui pengenalan produk-produk baru, produk lanjutan, dan promosi paket murah meriah (secara permanent atau waktu terbatas) memberi kontribusi besar terhadap pertumbuhan KFC dan meningkatkan diferensiasi brand KFC yang kompetitif.

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | cna certification